IDXChannel—Apa arti Gong Xi Fa Cai? Pada Imlek, kalimat tersebut kerap diucapkan banyak orang, terutama penduduk etnis Tionghoa, ke satu sama lain. Namun sebenarnya Gong Xi Fa Cai bukanlah ‘selamat tahun baru’ dalam Bahasa China.
Dilansir dari lens.monash.edu (23/1), Gong Xi Fa Cai diterjamahkan sebagai ‘wish you enlarge your wealth’, yang jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia adalah ‘semoga kekayaan atau kesejahteraanmu bertambah’.
‘Gong Xi’ artinya adalah ‘berharap berkah/semoga’, ‘Fa’ artinya ‘memperbesar’, sedangkan ‘Cai’ artinya ‘kekayaan’. Pada dasarnya, ucapan ini berarti mendoakan seseorang agar ia makin sejahtara atau kaya.
Mengapa ucapan tahun baru China berkaitan dengan kesejahteraan dan harta? Alih-alih ucapan biasa seperti yang diucapkan orang-orang pada umumnya saat perayaan tahun baru?
Masih dari sumber yang sama, ucapan ini rupanya berasal dari kebudayaan dan pola pikir kolektif masyarakat China daratan.
Kesadaran Cinta Uang Karena Sejarah Bersama
Adalah rahasia umum bahwa masyarakat China dikenal pandai berdagang, gigih, tekun, berkomitmen tinggi, dan berorientasi pada kesejahteraan. Kutipan dari lens.monash.edu (23/1) menyebutkan bahwa ‘Masyarakat China sangat menyukai uang, sampai-sampai mereka meyakini keberadaan Dewa Keberuntungan dan menyembahnya.’
Mengapa masyarakat China seolah meyakini uang dan kesejahteraan sebagai sesuatu yang sakral, hingga keyakinan itu tertuang dalam keseharian, prinsip hidup, dan menjadi arahan mereka dalam merancang masa depan?
Rupanya, ini tak lepas dari peristiwa yang melanda bangsa China daratan dan memengaruhi hidup banyak orang. China adalah negara yang juga pernah dilanda banyak fenomena alam mengerikan dan situasi politik yang mengguncang.
Salah satu contohnya adalah, salah satu sungai terbesar di China, yakni the Yellow River, diperkirakan pernah banjir sebanyak 1.500 kali sejak abad ke-2 Sebelum Masehi, mengakibatkan kerugian besar bagi masyarakat China dari segi nyawa penduduk dan perekonomian.
Banjir terparah terjadi pada 1931, saat itu 88.000 kilometer persergi daratan—sekitar seukuran seperempat Malaysia—hancur tersapu banjir. Akibatnya, 80 juta orang terlantar tanpa rumah.
Musibah ini mengakibatkan kematian, kelaparan, dan penyakit pada 850.000 hingga 4 juta penduduk China. Menjadikannya sebagai salah satu musibah paling mematikan di China.
Oleh sebab pemerintah China tidak menyediakan social safety net, masyarakat China mau tak mau harus mengurus diri sendiri. Dari sinilah masyarakat China mulai mengubah gaya hidup. Menabung akhirnya menjadi nilai penting yang diterapkan secara merata oleh masyarakat China, dan akhirnya budaya ‘cinta uang’ itu perlahan terbentuk.
Musibah yang dialami bersama, akhirnya menjadi pengalaman hidup kolektif yang mengubah prinsip hidup, dan akhirnya diturunkan ke generasi-generasi berikutnya. Kemudian, pengajaran turun temurun ini akhirnya membentuk beragam cara survival (bertahan hidup), kebiasaan untuk fokus pada jangka panjang, menabung untuk musim dingin, menghimpun aset, dan sebagainya.
Pengalaman kolektif itu juga membentuk budaya masyarakat China yang saling mengandalkan keluarga. Oleh karenanya, kekeluargaan masyarakat China sangatlah kental. Sebab social safety net mereka berada di keluarga mereka masing-masing.
Demikianlah ulasan singkat tentang arti Gong Xi Fa Cai dan sejarah ringkas di baliknya. (NKK)