IDXChannel - YouTuber dan pengusaha, Atta Halilintar, membantah terlibat dalam kasus dugaan penipuan robot trading Net89. Bantahan tersebut dikatakan Atta usai dilaporkan terduga korban yang sudah melapor ke Bareskrim Mabes Polri pada Rabu (26/10/2022).
"Jadi kalau dibilang saya main robot trading atau ada didalam robot trading Net89 saya sama sekali tidak mengerti dan tidak pernah ikut trading trading robot. Semoga ini semua jelas dan berita di luar sana tidak menggoreng menggunakan nama saya seperti saya yang main robot trading atau menipu. Terimakasih semoga Tuhan berkati kita semua," tulis Atta Halilintar dalam unggahannya dikutip MNC Portal dari akun Instagram @attahalilintar, Kamis (27/10/2022).
Sebagaimana diketahui, Atta Halilintar dan empat publik figur lainnya dilaporkan ke SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu) atas kasus dugaan penipuan berkedok investasi bodong melalui robot trading Net89.
Atta dituding turut menerima aliran dana dari Reza Paten, salah satu Founder Group Member Net 89, dari hasil penjualan bandananya.
Kelima Atta dapat dikenakan Pasal 5 ayat (1) Jo Pasal 2 ayat (1) Undang-undang No. 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, dan Pasal 45A ayat (1) Jo Pasal 10 ayat (1) Undang-undang Nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Laporan atas kasus ini juga telah teregister dalam nomor perkara LP/B/0614/X/2022/SPKT/BARESKRIM POLRI per tanggal 26 Oktober 2022.
Atas tuduhan tersebut, Atta juga menjelaskan uang hasil penjualan bandana pertamanya seharga Rp2,2 miliar.
"Jadi saya pada saat itu melakukan lelang barang bersejarah saya yang paling pertama (headband) dengan tujuan dari hasil lelang itu akan digunakan untuk membantu pembangunan tempat menghafal Alquran dan juga membantu pembangunan masjid," kata dia.
Atta Halilintar menilai mekanisme lelang yang ia lakukan saat itu sudah sah. Atta juga menyebut sistem penjualan bandananya secara lelang bersifat terbuka dan diikuti banyak orang.
"Pada saat itu tidak mungkin saya tanya satu satu semua yang nge-bid. Kamu dapat uang dari mana ikut lelang ini apalagi ini lelang terbuka kan," lanjut Atta Halilintar.
"Banyak yang mengikuti lelang itu dan akhirnya ditutup dengan tanggal dan jam yang sudah ditentukan," sambungnya.
(SLF)