sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Berkaca dari Kecelakaan Mobil Vanessa Angel, Simak 10 Hal Ini Sebelum Berkendara di Tol 

Ecotainment editor Intan Rakhmayanti Dewi
05/11/2021 09:43 WIB
Kecelakaan di jalan tol bisa terjadi kapan pun dan menimpa siapa saja. Seperti kecelakaan tunggal yang baru menimpa artis Vanessa Angel dan suaminya.
Berkendara di jalan tol (Ilustrasi by Pexels)
Berkendara di jalan tol (Ilustrasi by Pexels)

IDXChannel - Kecelakaan di jalan tol bisa terjadi kapan pun dan menimpa siapa saja. Seperti kecelakaan tunggal yang baru menimpa artis Vanessa Angel dan suaminya hingga tewas di Tol Jombang-Mojokerto (Jomo), Jawa Timur pada Kamis (4/11/2021).

Mendengar kabar duka ini, pembalap mobil sekaligus instruktur keselamatan berkendara, Fitra Eri, turut berbela sungkawa. Melalui video YouTube yang baru diunggah, ia juga membahas tentang  penyebab utama  kecelakaan mobil di jalan tol dan cara mencegahnya.

"Sudah lama sekali saya itu ingin membuat konten mengenai penyebab-penyebab utama kecelakaan di jalan tol, beserta cara mengantisipasinya atau cara mengurangi resikonya. Dan saya rasa ini saat yang tepat  karena ada beberapa hal yang bisa kita ambil dari kecelakaan Vanessa Angel itu. Jadi saya rasa ini saat yang tepat saya mengeluarkan video edukasi mengenai apasih bahayanya di tol, apa saja yang merupakan keceelakaan di tol dan bagaimana mengatasinya" tuturnya dikutip dari video YouTube di kanal Fitra Eri.

Pria 47 tahun ini mengatakan bahwa yang ia sebutkan adalah hal-hal umum yang banyak terjadi di jalan tol, terutama kecelakaan yang parah.

1. Cuaca

Cuaca buruk seperti hujan, angin itu bisa mempengaruhi stabilitas mobil, daya cengkram mobil, jarak pandang ke depan yang bisa saja terjadi di sepanjang jalan bebas hambatan.

Jika menemui kondisi ini, pastikan menurunkan kecepatan laju mobil secara perlahan. Hal ini untuk tetap menjaga jarak aman mobil dengan mobil di depan.

"Kecepatan di tol yang diijinkan itu 60-100km/jam sebisa mungkin kita turunkan dalam batas yang aman masih sesuai dengan peraturan. Dan karena jarak pandang terbatas kita jangan menempel di mobil depan dan harus menjaga jarak aman," ujar Fitra.

2. Kondisi jalan

Menurut Fitra, kondisi jalan tol di beberapa daerah Indonesia tidak mulus seperti adanya lubang, tambalan aspal yang bahkan bisa membuat mobil melompat.

Untuk mengantisipasi jalan ini jangan melebihi batas kecepatan dan melihat itu jauh ke depan. Jangan hanya melihat bemper mobil depan saja kalau terhalang pandangannya sebaiknya bergeser sedikit atau mengambil jalur yang berbeda supaya bisa melihat jalan yang jauh ke depan.

3. Manuver mendadak

Manuver mendadak itu bisa membuat mobil melintir dan terbalik. Walaupun mobilnya  sudah menggunakan stability control, itu hanya meminimalkan tidak menghilangkan kemungkinan celaka 100%.

Apalagi di mobil yang tinggi, karena memiliki center of gravity yang tinggi dengan titik tumpu di ban di paling bawah, itu menyebabkan mobil lebih limbung dan sulit di kendalikan pada saat terjadi manuver secara mendadak.

Jadi hindari manuver mendadak,s eperti belok kanan belok krii mendadak, gas dan rem mendadak.

4. Ban botak

Kondisi ban mobil botak bisa sangat membahayakan terutama ketika mengemudi saat hujan. Karena ban botak tidak memiliki alur untuk membuang air dengan baik.

Hal itu bisa memicu terjadinya aquaplaning yaitu kondisi di mana mobil seolah mengambang di atas  air.

Ban harus diganti bukan saat menunggu botak, melainkan saat gundukan atau benjolan yang ada di tengah alur pembuangan air. Jika gundukan itu sudah mengenai tapak, sudah sejajar, artinya itu harus diganti.

"Jadi bukan menunggu habis total 100%, bukan saat basah tapi saat kering juga itu kualitas dan karakter karet itu sudah beda dengan yang masih baru," sebutnya.

5. Genangan air

Genangan air juga bisa membuat aquaplaning di mobil yang ban nya masih bagus kalau genangan terlalu dalam dan saat mobil terlalu cepat.

Genangan air ini, kata Fitra, biasanya terjadi di pinggir kanan atu dipinggir kiri. Sebisa mungkin jangan melewati genangan air tersebut.

Jika sudah terlanjur menginjak genangan air, usahakan setir tetap lurus. Jika terjadi aquaplaning, arahkan mobil ke arah yang benar. Kurangi kecepatan secara gradual.

6. Overspeed

Overspeed atau berkendara melebihi batas maksimum kecepatan akan sangat berbahaya. Jarak pengereman mobil dari 100km/jam sampai berhenti itu sekitar 45-50 meter.

Setiap pertambahan speed dua kali, jarak pengereman bertambah 4 kali. Jadi overspeed itu membuat mobil lebih sulit dikendalikan.

Menurut Fitra, cara mudah untuk mengatur tingkat kecepatan mobil yakni mengikuti kecepatan rata-rata mobil lain di sekitar.

7. Tidak menjaga jarak aman

Menjaga jarak aman adalah keharusan. Lebih baik menjaga jarak aman gunakan metode waktu.

Mobil minimal harus berada 2 detik dari kendaraan di depan kalau keadaan kering. Kalau keadaan basah minimal 3 detik ke depan.

Cara menghitungnya, begitu mobil depan melewati satu patokan, hitunglah menyerupai satu detik. Jangan sampai sebelum selesai dua detik mobil sudah mencapai marka yang sama.

8. Hilang konsentrasi

Hilang konsentrasi bisa macam-macam penyebabnya. Tapi yang paling sering adalah gangguan atau distraction yang bisa datang dari maana saja, seperti  makan, menggunakan ponsel yang sangat menganggu pikiran dan pandangan.

9. Lelah atau mengantuk

Hal yang manusiawi tapi sangat berbahaya. Untuk mencegah ngantuk usahakan ada pengganti driver setiap dua atau tiga jam sekali.

Selain itu, usahakan berkendara di jam biologis manusia. Rasa mengantuk itu juga bisa disebabkan oleh suara yang konstan padahal belum waktunya tidur. Jika memang mengantuk, jangan memaksakan untuk berkendara. Cari rest area terdekat dan cobalah tidur sebentar karena itu sangat membantu.

10. Ban pecah

Ban pecah tidak seharusnya menimbulkan kecelakaan. Memang lebih beresiko saat terjadi ban pecah, namun tetap bisa diminalkan resiko kecelakaannya.

Pada saat ban pecah, jangan panik dan kaget. Jangan lakukan apa-apa saat ban kempes atau meledak. Selain itu, jangan menginjak rem sama sekali. Sebab akan terjadi ketimpangan kanan dan kiri mobil  limbung dan tidak stabil dan bisa menyebabkan melintir.

Ketika ban kempes pegang setir supaya lurus dan kurangi gas secara perlahan. Jika kecepatan sudah di bawah 30km/jam baru bisa menginjak rem pelan-pelan karena setir akan membanting ke satu arah. (NDA)

Halaman : 1 2 3 4 5 6 7
Advertisement
Advertisement