"Ditambah pula dengan angin surya dari Matahari yang dapat mengubah posisi debu komet menjadi bergeser dari posisi semula," jelasnya
Awalnya hujan meteor ini dinamai “Finlay-id” berdasarkan nama objek induknya. Penamaan ini mengingatkan dengan hujan meteor Draconid yang semula dinamai Giancobinid, sesuai nama penemunya.
Namun dalam konfirmasi pengamatan terbaru menunjukkan bahwa hujan meteor tersebut muncul dari konstelasi Ara, konstelasi di langit selatan yang terletak di antara konstelasi Centaurus, si manusia kuda dan Lupus, si serigala.
Konstelasi ini dinamakan Ara yang dalam Bahasa Latin berarti altar atau pedupaan dikarenakan figur bintang yang menyerupai altar.
Pada akhirnya, hujan meteor tersebut dinamakan dengan Arid. Hal ini sesuai dengan lokasi kemunculan hujan meteor tersebut.