Bahkan, retail tradisional mengalami tantangan berat di tahun ini. Sebagai contoh sepinya pasar konvensional seperti Tanah Abang, Ambasador, ITC cempaka putih, dan berbagai retail sejenis lainnya.
Konsep pemasaran yang mengandalkan kontak tatap muka langsung secara evolutif telah digantikan dengan pemasaran digital.
Meledaknya media sosial yang membaur dengan platform jual beli seperti keranjang kuning TikTok, Instagram Shop, dan berbagai social media commerce telah membentuk lansekap baru dalam praktek channeling di era masa kini.
Oleh karena itu, para pelaku bisnis perlu memiliki kemampuan digital marketing yang mumpuni. Dimulai dari ketajaman memahami data-data digital, merancang konten yang kreatif, integrasi antar platform, dan masih banyak kompetensi yang dibutuhkan.
Oleh karenanya, pembekalan kompetensi digital perlu dimulai sejak dini, sehingga gap antara kebutuhan dunia bisnis dengan hasil pendidikan dapat dipersempit.
Siswa SMA/SMK berada pada posisi yang strategis karena berada pada perpaduan antar munculnya teknologi baru dan masih mengalami suasana bisnis konvensional.