"Kami akan terus mencari seluruh opsi hukum yang ada untuk melindungi kepentingan CDL dan seluruh pemegang saham," kata Kwek.
Kwek menilai, Sherman telah mengabaikan Komite Nominasi sebanyak dua kali untuk mengubah komposisi direksi. Dia dituding merombak jajaran direksi secara signifikan tanpa mengikuti tata kelola yang baik.
Menurut Kwek, apa yang dilakukan anaknya melanggar prinsip good corporate governance (GCG), aturan Bursa Efek Singapura, dan kode etik Corporate Governance.
Gugatan tersebut semakin menegaskan adanya konflik keluarga di tubuh perusahaan raksasa properti Singapura yang memiliki valuasi USD4,7 miliar atau lebih dari Rp75 triliun. CDL diketahui memiliki properti di 30 negara.
Pada 28 Januari, tepatnya saat malam Tahun Baru Imlek, Sekretaris Perusahaan CDL mengirimkan surel kepada dewan terkait keputusan Lee dan Wong yang mengajukan dua direktur independen tambahan.