Kebanyakan para investor berasal dari usia remaja, bahkan lebih muda, yang telah memberikan menghasilan sebesar dua per tiga dari total nilai perdagangan saham di negeri itu, dibandung pada 2019 yang berada di bawah setengahnya. Tren ini meningkat berkat banyaknya orang tua yang kecewa dengan sistem pendidikan serta para milenial bekerja dari rumah.
"Aku berpikir, hari ini dan di umur ini, apakah gelar sarjana tetap penting," sahut ibu Kwon, Lee Eun-joo, yang memberikan kesempatan putranya untuk mengeluarkan jiwa bisnis dibanding belajar ketimbang membiayai uang kuliahnya.
Sabanyak 70% dari 214.800 saham masuk ke dalam daftar yang dijual oleh Kiwoon Securities, dengan market share lebih dari 50 persen. Dari angka itu berasal dari operator pesan singkat terbesat se-Korsel, Kakao Corp, dan pembuat chip penyimpanan terbesar dunia, Samsung Elecronics Co, dan Hyundai Motor.
Berkat kelihaian dan pemantauannya di layar televisi, Kwon sukses membukukan penghasilan besar selama ditutupnya sekolah selama pandemi, dengan memasukkan daftar pembelian, yang dia lakukan selama berlangsungnya koreksi pasar.
Kwon juga dianggap berhasil merfleksikan tantangan bekerja bagi anak-anak muda di Korsel. Bukan tidak mungkin Kwon bakal menjadi "the next Warren Buffet" di Korea. (TYO)