"Untuk pengoperasiannya hanya seminggu. Tapi persiapannya tidak boleh seperti tadi, ada yang botak, itu enggak boleh. Sehingga rumput aslinya harus stabil dulu. Untuk stabil, ini, kami butuhkan waktu sekitar sebulan. Sehingga tadinya di Jakarta itu harusnya stitching-nya nomor satu. Kami geser jadi nomor tiga urutannya. Bali dulu kemudian Surabaya," lanjutnya.
Lebih lanjut, Qamal mengungkapkan, di antara stadion lainnya, SUGBK menjadi paling baik. Nantinya, FIFA akan melakukan penilaian pada 23 Maret 2023 mendatang.
"Pada saat pembangunan kita sudah lihat bahwa nilai kita tertinggi. Tapi sekarang belum ada penilaian. Nanti tanggal 23 ada penilaian lagi. Tapi kalau secara umum sih SUGBK memang yang paling bagus pasti. Dari drainase-nya, dari rumputnya," pungkas Qamal.
Perhelatan Piala Dunia U-20 rencananya akan digelar 21 Mei-11 Juni 2023 di enam kota di Indonesia. Sebanyak 24 negara kontestan akan mentas di Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Gelora Sriwijaya (Palembang), Stadion Manahan (Solo), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya) dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali).
(YNA)