sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Erick Thohir Tinjau SUGBK, Ini Catatan yang Harus Dibenahi Jelang Piala Dunia U-20

Ecotainment editor Andika Rachmansyah/MPI
13/03/2023 17:44 WIB
Ketua Panitia Penyelenggara FIFA U-20 World Cup 2023 (LOC) Erick Thohir meninjau langsung Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Senin (13/3/2023) sore.
Erick Thohir Tinjau SUGBK, Ini Catatan yang Harus Dibenahi Jelang Piala Dunia U-20. (Foto: Andika Rachmansyah/MPI)
Erick Thohir Tinjau SUGBK, Ini Catatan yang Harus Dibenahi Jelang Piala Dunia U-20. (Foto: Andika Rachmansyah/MPI)

IDXChannel - Ketua Panitia Penyelenggara FIFA U-20 World Cup 2023 (LOC) Erick Thohir meninjau langsung Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Senin (13/3/2023) sore. Dalam tinjauan tersebut, Erick Thohir membeberkan satu catatan yang harus dibenahi SUGBK sebelum gelaran Piala Dunia U-20 berlangsung.

Erick Thohir yang juga Ketua Umum PSSI itu melakukan inspeksi ditemani oleh dua Waketum PSSI yakni Zainudin Amali dan Ratu Tisha. Selain itu, dia juga didampingi oleh Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Direktur GBK Rakhmad Afif Kusumo, dan juga Qamal Mustaqim selaku Chairman KaerPe yang dipercaya untuk mengelola lapangan SUGBK.

Dalam pantauan MNC Portal Indonesia di lokasi, terlihat memang beberapa bagian rumput di SUGBK dalam kondisi yang tidak bagus. Tak ayal jika hal itu terjadi, mengingat salah satu stadion di Indonesia itu habis menyelenggarakan dua ajang konser yakni Blackpink dan sebelumnya Raisa.

Erick Thohir yang meninjau langsung ke lokasi mengungkapkan, SUGBK sejatinya tidak ada kendala. Menurutnya, hanya tinggal bersatu padu bersama beberapa pihak terkait demi kesuksesan Piala Dunia U-20 2023.

"Pemerintah pusat sudah mengambil alih sebagian pekerjaan untuk pemerintah daerah. Dan kita sudah tekankan kepada pemerintah daerah harus serius mempersiapkan. Khususnya buat Jakarta, tidak ada isu. Isunya hanya kita saling mendisiplinkan diri," kata Erick Thohir kepada awak media di SUGBK, Jakarta, Senin (13/3/2023).

Diungkapkan oleh Qamal, kendala di SUGBK hanya satu, yakni masalah rumput. Dirinya selaku Chairman dari perusahaan yang dipercaya memelihara stadion tersebut meminta untuk SUGBK tidak lagi dipakai untuk event-event apapun sampai Piala Dunia U-20 bergulir.

Qamal menjelaskan, kalau nanti pihaknya akan melakukan perbaikan rumput SUGBK dengan cara stitching. Dijelaskan, stitching yaitu menjait rumput sintetis dengan rumput asli. Nantinya, stitching dilakukan pada enam venue Piala Dunia U-20 2023, yang mana SUGBK menjadi urutan ketiga untuk dilakukan proses stitching.

"Problem di Jakarta hanya satu, jangan dipakai lagi saja sampai ke Piala Dunia. Karena rumput-rumput ini kan tumbuh. Jadi nanti pada saat sekitar minggu ketiga Maret itu ada stitching. Stitching itu sebetulnya yang dikatakan hybrid sebetulnya adalah yang stitching ini. Nah di lapangan bola nanti ada hybrid juga. Jadi enam lapangan yang akan dipakai oleh piala dunia harus standar FIFA dan itu harus di-stitching," ujar Qamal.

"Untuk pengoperasiannya hanya seminggu. Tapi persiapannya tidak boleh seperti tadi, ada yang botak, itu enggak boleh. Sehingga rumput aslinya harus stabil dulu. Untuk stabil, ini, kami butuhkan waktu sekitar sebulan. Sehingga tadinya di Jakarta itu harusnya stitching-nya nomor satu. Kami geser jadi nomor tiga urutannya. Bali dulu kemudian Surabaya," lanjutnya.

Lebih lanjut, Qamal mengungkapkan, di antara stadion lainnya, SUGBK menjadi paling baik. Nantinya, FIFA akan melakukan penilaian pada 23 Maret 2023 mendatang.

"Pada saat pembangunan kita sudah lihat bahwa nilai kita tertinggi. Tapi sekarang belum ada penilaian. Nanti tanggal 23 ada penilaian lagi. Tapi kalau secara umum sih SUGBK memang yang paling bagus pasti. Dari drainase-nya, dari rumputnya," pungkas Qamal.

Perhelatan Piala Dunia U-20 rencananya akan digelar 21 Mei-11 Juni 2023 di enam kota di Indonesia. Sebanyak 24 negara kontestan akan mentas di Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Gelora Sriwijaya (Palembang), Stadion Manahan (Solo), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya) dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali).

(YNA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement