Enouch menjelaskan, hingga saat ini terdapat 158 petani asli Papua yang telah berhasil membudidayakan kopi jenis Arabica sebanyak 45.759 pohon di lahan seluas 34,6 hektare.
Kopi Arabika dari perkebunan ini telah dipasarkan sebagai kopi Amungme Gold dengan jumlah produksi per tahun telah mencapai 1 ton per tahun dengan penjualan lebih dari Rp500juta pertahun.
Untuk mendorong keberlanjutan usaha pertanian kopi, sejak 2013 Freeport Indonesia juga membantu mendirikan koperasi kopi Amungme Gold yang saat ini koperasi tersebut berhasil menjadi mandiri.
Lewat program Community Development, wadah para petani kopi ini diharapkan dapat memberikan penguatan implementasi program di tingkat kampung baik dalam hal pendampingan penanaman, pemeliharaan hingga paska panen.
"Bahkan Freeport Indonesia menfasilitasi pembangunan gedung baru bagi Koperasi Amungme Gold (KAG) yang berlokasi di Timika yang memungkinkan dilakukannya pengembangan usaha menuju kemandirian dan keberlanjutan, sekaligus membuka peluang KAG bermitra dengan berbagai pihak dalam pengembangan kopi, program koperasi dan usaha lainnya," tutupnya.
(NIY)