Namun kegiatan serupa telah dilakukan masyarakat setempat bahkan sejak abad ke-7, di mana catatan sejarah menunjukkan bahwa sejumlah besar utusan pendayung Minangkabau menggunakan perahu untuk sampai ke hilir sungai Batang Hari.
Proses pembuatan jalur tidak dilakukan secara sembarang, melibatkan musyawarah masyarakat setempat yang dihadiri pemuka adat, cendekiawan, dan penduduk desa. Kayu yang dipilih harus cukup kuat untuk menampung 40-80 orang.
Jalur sebenarnya adalah jenis perahu yang terbuat dari batang kayu utuh tanpa dibelah, dipotong, atau disambung. Oleh karena itu, jalur biasanya sangat kokoh dan kuat, ramping, sehingga tidak retak atau pecah saat digunakan berlomba. Lajunya pun bakal tampak enak dilihat.
Terdapat 13 langkah pembuatan jalur mulai dari musyawarah hingga penurunan jalur ke sungai yang ditutup dengan upacara. Perlombaan jalur dianggap sebagai pesta rakyat di daerahnya, penyelenggaraannya selalu meriah dan ditonton ratusan bahkan ribuan masyarakat setempat di pinggir sungai.
Demikianlah ulasan singkat tentang hadiah Pacu Jalur, perlombaan perahu tradisional khas Minangkabau. (NKK)