Hermes berencana untuk mempekerjakan 800 pekerja lagi di gelombang kedua. Jumlah ini sama seperti di gelombang pertama, kata seorang juru bicara.
Du Halgouet membenarkan kenaikan harga karena upah yang lebih tinggi dan biaya input di Eropa.
"Kenaikan harga di Jepang, mengikuti depresiasi Yen, kemungkinan akan lebih tinggi daripada di AS, di mana dolar kuat," dia menambahkan.
Perusahaan juga berencana membuka gerai baru di Shanghai pada akhir bulan ini. Pendapatan di kawasan Asia-Pasifik, tidak termasuk Jepang, naik sepertiga. Wilayah ini menghasilkan sekitar setengah dari total penjualan Hermes dalam sembilan bulan pertama.
(FAY)