Mei Sada
Outlook ini menyajikan analisis mendalam mengenai berbagai isu global yang akan memengaruhi pariwisata Indonesia dalam dua tahun mendatang, termasuk tantangan perubahan iklim, dinamika geopolitik dunia, hingga transformasi teknologi yang mengubah cara wisatawan merencanakan perjalanan. Selain itu, dokumen ini memetakan proyeksi pasar wisata, tren perilaku wisatawan, serta peluang besar yang bisa dimanfaatkan destinasi-destinasi di tanah air.
"Saya percaya kita akan go beyond. Dengan segala optimisme ini mudah-mudahan Indonesia bisa leading di sektor pariwisata," ujar Wamenpar Ni Luh Puspa.
Peluncuran Indonesia Tourism Outlook 2025/2026 juga menjadi momentum bagi Kemenpar untuk mengajak berbagai pihak bergerak bersama. Pemerintah daerah, pelaku industri wisata, komunitas lokal, dan pelaku kreatif diajak memperkuat kolaborasi agar pengembangan pariwisata berjalan terarah dan konsisten.
Dengan adanya panduan ini, Kemenpar berharap semua pihak memiliki visi yang sama tentang pariwisata Indonesia dalam beberapa tahun mendatang. Indonesia diharapkan bisa punya visi yang sama tentang masa depan pariwisatanya yaitu lebih berkualitas, lebih ramah lingkungan, dan lebih memberi manfaat bagi banyak orang.
Kemenpar ingin mengingatkan bahwa masa depan pariwisata tidak hanya soal ramai atau tidaknya sebuah destinasi. Yang jauh lebih penting adalah bagaimana destinasi-destinasi itu bisa dikelola dengan baik, nyaman untuk dikunjungi, dan tetap lestari dalam jangka panjang.
(Febrina Ratna Iskana)
