Diah menceritakan ada salah satu gurunya yang menyuruh dia menjual produk. Ia mengaku awalnya takut, tapi karena dapat motivasi dari gurunya, dia pun jadi terpacu.
“Terus guru saya bilang jual produk jangan ke teman, tapi ke department store. Terus saya melamar ke beberapa department store, dari situ punya keberanian jadi wirausaha,” jelasnya.
Diah mengaku menjadi seorang pebisnis bukan hal yang mudah. Namun, itu membuatnya terpacu untuk terus berusaha.
“Kita juga belajar lebih mandiri, menghitung pengeluaran dan penghasilan, mengembangkan ide, membantu mendapatkan pendapatan keuangan keluarga juga,” ucapnya.
Bisnis fesyennya itu, Diah biasanya merilis koleksi baju ready to wear. Kebanyakan busana tersebut banyak disukai orang.
“Saya lihat dari pangsa pasar, saya ikutin tren, saya bikin material brokat yang everlasting bisa acara apa saja. Saya lebih ke brokat dan lace,” pungkasnya.
(YNA)