Berawal dari ide besar itulah, produsen gula yang memiliki pabrik di Bogor, Banten dan Medan menjalin kerjasama dengan sejumlah mitra strategis, antara lain dengan TNI/ Dharma Pertiwi dan BKKBN.
Melalui Program “Road Show Ketua Umum Dharma Pertiwi Dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting”, GulaVit memberikan edukasi dan demo Masak di sejumlah provinsi yang mencatat angka prevalensi stunting tinggi.
Sejumlah daerah sasaran yang sudah dikunjungi selama kurun waktu Agustus hingga September 2022 adalah Jawa Barat, Sumatera Utara, Nanggroe Aceh Darussalam, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.
Stunting atau bayi kerdil merupakan masalah kesehatan yang mendapat perhatian serius pemerintah. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan, angka prevalensi stunting di Indonesia pada 2021 sebesar 24,4 persen. Target penurunan stunting secara nasional adalah 14 persen pada tahun 2024.
Menurut Kepala BKKBN, dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), salah satu upaya mencegah stunting adalah dengan memastikan ibu hamil mendapatkan asupan makanan bergizi. Salah satunya adalah asupan vitamin A.
“Sebagai pelopor gula bervitamin di Indonesia, GulaVit terpanggil untuk mensosialisasikan & memberikan edukasi gaya hidup sehat, memasak makanan sehat, murah dengan cara memasak yang benar,” ujar Direktur Utama GulaVit, Randy Suparman.
Dukung program kesehatan, olah raga, dan UKM
Selain dengan Dharma Pertiwi dan BKKBN, GulaVit juga bekerjasama dengan kader kesehatan di sejumlah Posyandu dan PKK. Salah satunya di Posyandu dan PKK RW 07 kelurahan Jatirasa, Jatiasih, Bekasi.