Divisi metaverse telah kehilangan sekitar USD20 miliar atau Rp294 triliun dalam waktu kurang dari dua tahun keberadaannya, tetapi operasi media sosial perusahaan Meta telah terbukti tangguh, dengan pendapatan dari Facebook, Instagram, dan WhatsApp yang tumbuh 4% dari tahun ke tahun.
"Tantangan Meta sebagian besar bersifat sementara," kata analis Deutsche Bank Benjamin Black dalam sebuah catatan kepada klien melalui laman Forbes, Selasa (02/05/2023).
Mark menegaskan bahwa perusahaannya tidak lagi ketinggalan dari para pesaing dalam membangun infrastruktur AI milik perusahaan META, bahkan ia juga mengklaim bahwa dorongan AI dan metaverse-nya saling terkait.
Dengan demikian, investor akan memperhatikan apakah Mark dan perusahaannya tersebut dapat menghindari pengeluaran uang miliaran dolar dalam usaha barunya atau tidak. Hal tersebutlah yang harus diperhatikan karena mempertanyakan bagaimana Meta dapat memanfaatkan ledakan kecerdasan buatan.
"Dapatkah Meta tetap disiplin saat berpartisipasi dalam ledakan AI?" tanya Mark Shmulik, analis Bernstein dalam sebuah catatan kepada klien melalui laman Forbes, Selasa (02/05/2023).