“Layaknya pisau bermata dua, punya sisi negatif dan positif. Seiring kemudahan yang ditawarkan, juga terdapat sisi gelap internet, seperti penyebaran berita bohong, ujaran kebencian, konten radikalisme dan terorisme,” ungkap Johnny G Plate.
Karena itulah, Kementerian Kominfo menilai, literasi digital menjadi kemampuan strategis dan sudah menjadi sebuah keharusan dalam menciptakan ruang digital yang bersih, aman, dan nyaman. Juga untuk menciptakan masyarakat yang berdaya secara digital.
Sepanjang tahun 2021, Kementerian Komunikasi dan Informatika tengah menjalankan Program Nasional Literasi Digital sebagai salah satu upaya untuk mempercepat terwujudnya transformasi digital. Pada tahun ini, Program Literasi Digital Nasional menargetkan untuk dapat menjangkau 12,5 juta masyarakat Indonesia di 514 kabupaten/kota pada 34 provinsi.
Kementerian Kominfo berkolaborasi dan bekerjasama dengan mitra/jejaring GNLD Siberkreasi secara masif dan meluas di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota. Adapun tujuan dari dilaksanakannya program literasi digital adalah untuk membangun kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap pemanfaatan teknologi digital serta mengembangkan dan meningkatkan keterampilanmasyarakat Indonesia di dunia digital.
Pelaksanaan LDNF 2021 digelar di berbagai kota besar seperti Padang, Pekanbaru, Pontianak, Bandung, Palu dan Papua. Acara ini mendapatkan atensi yang cukup positif dari masyarakat. Tidakkurang dari 500 peserta hadir dalam pelaksanaan hari pertama dari dua hari pelaksanaan (23 -24 November 2021).