Indonesia, kata Roro, siap mendukung usulan landing zone untuk mempercepat proses. Lebih lanjut, Indonesia mengusulkan liberalisasi wajib bagi negara-negara ASEAN yang belum mencapai rata-rata komitmen liberalisasi dalam ATIGA.
Langkah ini bertujuan untuk menciptakan lapangan bermain yang lebih adil dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif di seluruh kawasan.
Roro mengutarakan, peningkatan perjanjian ATIGA juga bertujuan untuk memodernisasi cakupannya agar lebih relevan dan responsif terhadap dinamika regional ASEAN dan global.
Salah satu hasil pertemuan ini adalah disepakatinya pengaturan khusus untuk beras dan gula sebagai komoditas pangan strategis di ASEAN.
"Pengaturan terkait beras dan gula tetap menjadi bagian dari peningkatan ATIGA. Hal tersebut sejalan dengan kebijakan domestik dan berfungsi sebagai jaring pengaman (safety net)untuk menjaga kestabilan pasokan serta harga beras dan gula dalam negeri," kata Roro.
(NIA DEVIYANA)