Misalnya, jika vokal utama sebuah rekaman dibawakan melalui program AI, hal tersebut tidak akan memenuhi syarat dalam kategori pertunjukan tetapi memenuhi syarat dalam kategori penulisan lagu karena di situlah terdapat kontribusi manusia yang paling signifikan.
“Sebaliknya, jika sebuah lagu dinyanyikan oleh manusia yang sebenarnya di studio, dan mereka melakukan semua penampilan, tetapi AI yang menulis lirik atau lagunya, lagu tersebut tidak akan memenuhi syarat dalam komposisi atau kategori penulisan lagu,” ujar Mason.
Tetap, dia tak ingin jika teknologi menggantikan kreativitas manusia. Ia menginginkan teknologi hanya menghiasi atau menambah kreativitas manusia.
Bagi Mason, penting juga untuk memperbarui peraturan pada Grammy selama siklus penghargaan ini karena pertumbuhan AI yang pesat. (NIA)