Taipan dan Bisnis Bola
Sebelumnya, Klub sepak bola Italia Como 1907 akan bersaing di liga Serie A Italia musim depan setelah penantian 21 tahun. I Biancoblù terakhir kali berlaga di Serie A pada 2003.
Melansir Jakarta Globe, Como menempati posisi ke-2 di Serie B, membuat mereka mendapat promosi ke Serie A musim depan bersama Parma, yang sudah mengamankan gelar juara Serie B musim ini.
Como, yang dimiliki oleh keluarga terkaya di Indonesia yakni keluarga Hartono, pemilik Bank Central Asia dan raksasa rokok Djarum, telah membuat kemajuan signifikan di sepakbola Italia.
Como 1907 merupakan klub sepak bola Italia yang kini dimiliki oleh duo Djarum bersaudara, Budi dan Bambang Hartono.
Mereka adalah kakak beradik dan keluarga terkaya di Indonesia yang membeli Como 1907 melalui perusahaannya, SENT Entertainment, pada 2019 saat klub tersebut masih berlaga di Serie D.
Akuisisi Como 1907 yang dilakukan keluarga Hartono mengejutkan banyak pihak sekaligus di luar dugaan. Bahkan, media besar pun mengabaikan berita mengejutkan ini.
Klub sepak bola juga telah berevolusi dari sekadar sumber hiburan menjadi peluang investasi yang menarik bagi individu dan bisnis.
Pasar sepak bola global bernilai miliaran dolar, menjadikannya pilihan yang menguntungkan bagi investor.
Sebagai contoh, kisah City Group membeli Manchester City pada 2008. City Group adalah konglomerat investasi yang berbasis di Uni Emirat Arab. Kelompok ini dikendalikan oleh Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan, Perdana Menteri Uni Emirat Arab.
Sejak dikelola oleh Sheikh Mansour, klub tersebut mengalami perkembangan pesat. City telah memenangkan beberapa kali gelar Liga Premier, Piala FA, dan Liga Champions.
Ada juga keluarga Glazer yang menyelesaikan pengambilalihan rival City, Manchester United, dengan nilai hampir USD1 miliar termasuk utang. (ADF)