Langkah PHK yang telah terjadi pada 23 Mei 2023 merupakan bagian dari rencana yang diumumkan sebelumnya oleh CEO Walt Disney, Bob Iger, untuk merumahkan 7.000 pekerja dan memangkas biaya USD 5,5 miliar. Restrukturisasi itu dilakukan dengan menggabungkan grup film dan televisi menjadi satu unit Hiburan Disney dan menghilangkan divisi yang bertanggung jawab atas distribusi.
Meskipun angkanya tergolong kecil dibandingkan dengan basis karyawan Pixar sekitar 1.200, PHK tersebut disoroti karena Walt Disney adalah kekuatan kreatif yang menghasilkan waralaba dan karakter yang mendorong pendapatan di seluruh Disney.
Seperti diketahui, Pixar terkenal dengan waralaba sinematik termasuk Toy Story, The Incredibles dan Cars. Namun, film Lightyear yang dirilis setahun yang lalu dengan anggaran yang dilaporkan mencapai USD 200 juta, hanya menghasilkan USD 226,7 juta dari penjualan tiket di seluruh dunia dan menerima sambutan kritis yang beragam.
Sementara, film Incredibles 2 pada tahun 2018, yang dilaporkan memiliki anggaran produksi yang sama, mengantongi penjualan box office di seluruh dunia sebesar USD 1,2 miliar.
Ini terjadi karena film Lightyear tidak boleh ditayangkan di 14 negara Timur Tengah dan Asia karena menggambarkan hubungan sesama jenis. Hal ini berdampak pada kinerja box office-nya.
Adapun Disney memang telah menerapkan PHK di setiap divisi, termasuk film dan televisi, layanan streaming, dan taman hiburan.
Terakhir kali Pixar melakukan PHK pada 2013, setelah studio menunda perilisan film The Good Dinosaur dan memecat sutradaranya, Bob Peterson. Sekitar 30 posisi pun dipangkas dalam PHK di putaran itu. Sebagai informasi, Disney mengakuisisi Pixar pada 2006 untuk merevitalisasi Animasi Disney yang sedang berjuang.
(FRI)