Hingga awal semester II/2022, Prima Andalan Mandiri berhasil membukukan pendapatan USD746,5 juta, nyaris dobel dari realisasi pada periode yang sama setahun sebelumnya. Ada pun laba bersih tercatat mencapai USD256,2 juta.
Kenaikan pendapatan itu merupakan imbas perubahan harga batu bara dunia. Benchmark batu bara termal Newcastle Australia pada Desember tahun ini saja melonjak 181% menjadi USD330 per ton.
Ditambah lagi, pasokan batu bara juga terbatas di beberapa negara. Australia contohnya, kini tengah menghadapi keterbarasan pasokan karena musim hujan. Selain itu, ada permintaan kuat dari India.
Demikianlah ulasan singkat tentang profil Eddy Sugianto. Ia adalah salah satu pengusaha batu bara yang turut merasakan imbas dari kenaikan harga komoditas di pasaran dunia. (NKK)