IDXChannel - Dua layanan Over the Top (OTT) milik PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN), yaitu RCTI+ (AVOD) dan Vision+ (SVOD), berhasil menjadi platform nomor satu dan terbesar di Indonesia. Direktur MSIN, Valencia Tanoesoedibjo, mengatakan prestasi ini menjadi bukti nyata atas kerja keras dan dedikasi tim MSIN.
Hingga Februari 2025, RCTI+ (superapp AVOD OTT) dan Vision+ (SVOD OTT) telah melampaui 100 juta pengguna aktif bulanan dan 3,3 juta pelanggan berbayar (2,8 juta pelanggan berbayar pada 2024).
Pertumbuhan di segmen pengguna aktif bulanan dan berbayar merupakan hasil dari strategi konten Perseroan, yang mencakup beragam produksi konten internal dan program olahraga populer.
"Ke depannya, kami sangat optimistis tentang masa depan OTT milik MSIN dan prospeknya akan lebih baik lagi. Dengan berbagai perkembangan yang akan datang, kami bersemangat untuk melanjutkan perjalanan ini dan mencapai milestone baru yang lebih besar," ujar Valencia melalui keterangan resmi, Kamis (20/3/2025).
Adapun platform Over-The-Top (OTT) milik MSIN yang terus berkembang dengan pesat sejalan dengan kinerja keuangan yang positif. MSIN berhasil membukukan pendapatan Rp3,47 triliun sepanjang 2024, atau tumbuh 18 persen dibandingkan 2023 yang sebesar Rp2,95 triliun.
Pendapatan anak perusahaan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) ini ditopang oleh dua segmen, yakni konten, IP, dan talent yang mencapai Rp1,72 triliun dan iklan digital sebesar Rp1,32 triliun.
Pendapatan konten, IP, dan talent tumbuh 10 persen efek peningkatan kapasitas lisensi konten ke platform distribusi media internasional. Adapun pendapatan iklan digital terkoreksi 5 persen imbas pergeseran perilaku pengiklan yang beriklan secara langsung ke Key Opinion Leader (KOL) serta penurunan pangsa pasar iklan ke platform media sosial secara nasional.
Valencia Tanoesoedibjo mengapresiasi kinerja perseroan pada tahun lalu. Dia yakin pertumbuhan kinerja yang kuat pada 2024 menjadi momentum supaya kinerja 2025 lebih baik lagi.
"Satu hal yang menjadi sorotan utama adalah keberhasilan keberlanjutan pada platform OTT kami, yang kini menjadi salah satu kontributor utama pendapatan perseroan," kata Valencia.
Di samping kedua segmen di atas, MSIN juga mencatatkan pendapatan dari segmen langganan yang naik tajam hingga 44 persen. Pada 2024, pendapatan dari segmen ini mencapai Rp715 miliar, yang didorong pustaka konten internal perseroan yang menawarkan lebih dari 27 ribu jam konten VOD, produksi orisinal terbaik, dan program olahraga premium.
Selain itu, MSIN mencatatkan laba kotor Rp965 miliar pada 2024, meningkat hingga 17 persen dibandingkan 2023 yang sebesar Rp825 miliar.
Sementara itu, laba bersih perusahaan bagian dari MNC Group itu menembus Rp399 miliar, melejit 51 persen dari 2023 yang sebesar Rp265 miliar. Margin laba bersih juga meningkat dari 9 persen di 2023 menjadi 12 persen.
Pada 2025, MSIN menyiapkan sejumlah strategi untuk mendongkrak kinerja keuangan. Perseroan bakal mengandalkan konten orisinal untuk menarik pengguna baru ke dalam platform di antaranya Inul & Adam, Dendam, Pay Later, Second Account, Sekuriti, Culture Shock, dan judul baru, Sugar Daddy yang akan dirilis Mei 2025.
Di samping itu, MSIN juga telah memegang sejumlah hak siar OTT secara eksklusif di 2025. Di antaranya kompetisi AFC & AFF, kualifikasi Indonesia untuk Piala Dunia 2026, Bundesliga, La Liga, hingga ajang bulu tangkis Indonesia Open 2024.
Dengan berbagai upaya ini, pendapatan OTT MSIN diproyeksikan bisa melampaui Rp2 triliun pada 2025. Pada tahun lalu, OTT MSIN yang mencakup RCTI+ dan Vision+ menghasilkan pendapatan Rp1,48 triliun, meningkat 11 persen.
(NIA DEVIYANA)