"Paling menantang adalah bagaimana acara ini tidak mengganggu masyarakat yang sedang car free day, sehingga festival budaya bisa berjalan beriringan," ujar Erick.
Masih di tempat yang sama, Bahlil Lahadalia, panitia Pernikahan Kaesang-Erina mengatakan, salah satu bagian yang juga menggembirakan yaitu hadirnya sekitar 20.000 relawan dari Aceh hingga Papua.
"Mereka datang secara sukarela dari mulai Aceh hingga Papua. Dan kami pun senang melayani beliau semua," ujar Bahlil.
Selain para relawan, pesta budaya juga mengajak partisipasi UMKM, abang becak, hingga para penarik andong. "Sebanyak 400 abang becak dan andong kami ajak berpartisipasi. Seluruhnya kita libatkan," katanya.
(FRI)