Aktivitas transaksi perusahaan M&A telah melonjak di Jepang, mulai dari transaksi bernilai besar hingga transaksi dengan nilai kecil yang menjadi target Sagami. Diektahui, aktivitas perusahaan tersebut telah mencapai rekor tertinggi 4.304 transaksi pada tahun 2022, menurut Recof, sebuah perusahaan Jepang yang melacak pasar M&A.
Tahun lalu, perusahaan investasi AS, KKR, memprivatisasi perusahaan Jepang, Hitachi Transport System, dalam sebuah kesepakatan senilai USD5,2 miliar atau Rp76,4 triliun. Berbagai transaksi perusahaan M&A Research Institute di masa lalu diantaranya termasuk penjualan perusahaan IT senilai Rp21 miliar tanpa penerus kepada saingannya yang bernilai Rp160 miliar yang ingin melakukan ekspansi.
Pekerjaan pertama Sagami adalah di bidang periklanan dan bukan di bidang keuangan. Pada tahun 2015, Sagami mendirikan sebuah perusahaan media fesyen bernama Alpaca yang diakuisisi oleh agensi humas yang terdaftar di Tokyo, Vector, dan kemudian berganti nama menjadi Smart Media.
Tujuan utama Sagami adalah untuk membantu melestarikan UKM Jepang karena lebih dari 99% dari semua perusahaan di Jepang adalah UKM dan sekitar dua pertiga dari mereka tidak memiliki penerus, menurut Teikoku Databank, sebuah perusahaan riset keuangan.
M&A Research Institute menggunakan sistem pencocokan bertenaga AI untuk membantu mencari calon pembeli potensial dari bisnis yang pemiliknya ingin menjualnya. Sistem tersebut mengenakan biaya keberhasilan, yang dibayarkan hanya ketika kesepakatan tercapai.