3. Kepatuhan pada Aturan UEFA
Sehubungan dengan musim 2013-2014 hingga 2017-2018, peraturan Premier League yang berlaku mewajibkan klub anggota untuk mematuhi peraturan UEDA, termasuk Peraturan Perizinan Klub UEFA dan Peraturan Keuangan yang Jujur dan Adil (Fairplay).
- Musim 2013-2014, aturan B.14.6
- Musim 2014-2015 hingga 2017-2018, aturan B.15.6
4. Profitabilitas dan Keberlanjutan
Sehubungan dengan musim 2015-2016 hingga musim 2017-2018, peraturan Premier League yang berlaku tentang profitabilitas dan keberlanjutan.
- Musim 2015-2016, aturan E.52 hingga E.60
- Musim 2016-2017 dan musim 2017-2018, aturan E.53 hingga E.60
5. Tidak Kooperatif dalam Penyelidikan
Sehubungan dengan periode sejak Desember 2018 hingga saat ini, peraturan Premier League yang berlaku mengharuskan klub anggota untuk bekerja sama dengan, dan membantu Premier League dalam penyelidikannya, termasuk dengan memberikan dokumen dan informasi kepada Premier League dengan itikad baik.
- Musim 2018-2019, aturan B.16, B.19, W.1, W.2, W.12, dan W.13
- Musim 2019-2020, aturan B.16, B.19, W.1, W.2, W.12, dan W.13
- Musim 2020-2021, aturan B.16, B.19, W.1, W.2, W.12, dan W.13
- Musim 2021-2022, aturan B.15, B.18, W.1, W.2, W.15, dan W.16
- Musim 2022-2023, aturan B.15, B.18, W.1, W.2, W.15, dan W.16
Manchester City berpotensi menerima berbagai hukuman jika terbukti bersalah. Hukuman-hukuman itu bisa berupa mengurangan poin hingga dikeluarkan dari liga. Namun, proses pengeluaran klub dari liga akan membutuhkan proses yang panjang.
Demikianlah sederet pelanggaran yang dilakukan Manchester City. Informasi terakhir menyebutkan klub tersebut menyewa pengacara andal David Pannick yang dulu pernah melawan mantan perdana menteri Inggris Boris Johnson. (NKK)