-
Raden Ajeng Kartini Dipingit
Saat masa pingitan tersebut, Kartini mulai merenung. Saat masa mudanya, Ia dipaksa untuk memahami berbagai persoalan yang sebenarnya belum layak untuk menjadi perhatiannya.
Dalam masa pingitan tersebut, Kartini tetap tidak menyerah dan belajar sendiri tanpa adanya seorang guru. Dengan kemampuan berbahasa Belandanya, Kartini mulai menulis surat kepada teman-teman korespondensinya yang berasal dari Belanda.
Dari berbagai buku, koran, serta majalah Eropa, Kartini mulai tertarik kepada kemajuan cara berpikir orang Eropa, terutama para perempuan Eropa. Mulai dari situlah timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi yang sering dianggap memiliki status sosial yang rendah.