“Kami ingin memastikan bahwa wisatawan dapat menikmati liburan dengan tenang, tanpa gangguan apapun. Semua fasilitas ini kami persiapkan untuk menciptakan pengalaman wisata yang tak terlupakan," kata dia.
Kementerian Pariwisata juga mengaktifkan manajemen krisis untuk memantau segala aktivitas pariwisata selama periode liburan, serta bekerja sama dengan pemerintah daerah dan stakeholder terkait untuk memastikan protokol CHSE diterapkan dengan ketat di seluruh lokasi wisata.
Cuaca Ekstrem Jadi Tantangan
Widiyanti juga mengingatkan kembali cuaca ekstrem selama periode liburan adalah salah satu tantangan utama yang perlu diwaspadai. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca buruk, yang dapat memengaruhi keselamatan wisatawan.
“Cuaca ekstrem memang bisa meningkatkan risiko kecelakaan. Karena itu, kami mendorong semua pemangku kepentingan untuk memantau perkiraan cuaca dan memperhatikan informasi terbaru agar bisa memberikan arahan yang tepat kepada wisatawan," katanya.
(Dhera Arizona)