Menambang asteroid langsung di luar angkasa juga bukan solusi yang mudah menurut Paul M Shutter. Pasalnya akan membutuhkan banyak energi agar pesawat luar angkasa buatan masyarakat Bumi mampu mengikuti kecepatan asteroid. Apalagi menambang asteroid di tempatnya sendiri. "Agar sampai ke asteroid. Roket kita harus bisa menyamai kecepatan asteroid hingga 5,5 kilometer per detik," jelasnya.
Dan begitu asteroid bisa ditambang, para pencari asteroid akan dihadapkan pada pilihan yang sulit. Mereka akan bingung antara mengolah seluruh logam yang ada di asteroid di luar angkasa atau membawa sekaligus logam mentah kembali ke Bumi, dengan semua limbahnya.
Paul M Shutter sendiri melihat ada cara lain yang lebih rasional yakni menarik asteroid ke orbit Bumi. Begitu sampai di orbit Bumi, eksplorasi asteroid menurutnya akan jauh lebih mudah.
"Begitu asteroid berada di ruang dekat Bumi, banyak kesulitan penambangan asteroid berkurang secara signifikan. Tantangan logistik, teknik, dan teknis yang sangat besar akan banyak berkurang," jelasnya.
Saat ini beberapa proyek khusus memang pernah dibuat seperti Asteroid Redirect Mission yang dibuat oleh NASA. Begitu juga dengan misi OSIRIS-REx yang dibuat untuk mengalihkan asteroid Bennu.