IDXChannel - Kasus peretasan juga menimpa aplikasi ride hailing Uber yang menyebabkan sistem internalnya offline.
Uber telah buka suara terkait peristiwa ini. Dalam pernyataan resminya, perusahaan mengatakan bahwa kelompok hacker Lapsus$ lah yang berada di baliknya, melansir dari Gizchina, Selasa (20/9/2022).
Uber juga mengkonfirmasi bahwa hacker baru saja membeli kata sandi perusahaan kontraktor Uber di web ilegal. Ini terjadi setelah perangkat pribadi seorang karyawan terinfeksi malware yang membuat hacker lain dapat mencuri kredensialnya.
"Hacker kemudian berulang kali mencoba masuk ke akun Uber kontraktor," ungkap Uber dalam pernyataan resminya.
“Setiap saat, kontraktor menerima permintaan persetujuan login dua faktor, yang awalnya memblokir akses. Namun, akhirnya, kontraktor menerimanya, dan penyerang berhasil masuk," lanjutnya.
Meski demikian, Uber menegaskan bahwa tidak ada data pelanggan atau pengguna yang berhasil dibobol oleh para hacker. Dengan begitu dipastikan data pelanggan masih aman di tangan perusahaan.
Untuk diketahui, kelompok hacker Lapsus$ memang sudah lama malang melintang. Pengalamannya membobol sistem perusahaan sudah tak perlu diragukan lagi dengan puncak kejayaannya berada di tahun 2021 lalu.