“Kita tahu bahwa sistem kekebalan dan sistem reproduksi saling terkait,” kata Alison Edelman.
Pada kelompok perempuan yang sudah divaksinasi, tim peneliti memantau di tiga siklus berturut-turut sebelum vaksinasi dan ditambah tiga lagi pasca vaksin. Sedangkan untuk kelompok kontrol (non vaksinasi) diamati selama enam siklus berturut-turut secara umum.
Para peneliti mencatat, bahwa wanita yang mengalami perubahan terbesar dalam siklus periode menstruasinya itu adalah divaksinasi pada awal fase folikular dari siklus menstruasi mereka, yang mana fase ini dimulai sekitar hari keenam, setelah tahap pendarahan.
(NDA)