sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Terhalang Awan, Gerhana Bulan Total di Ancol Tidak Terlihat Kasat Mata

Ecotainment editor Carlos Roy Fajarta Barus
26/05/2021 20:50 WIB
Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial, dan Tanda Waktu BMKG, menyebutkan gerhana bulan total merah di Ancol tidak terlihat kasat mata.
MNC Media
MNC Media

IDXChannel - Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial, dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono menyebutkan gerhana bulan total merah (Super Blood Moon) di Ancol Jakarta Utara tidak terlihat kasat mata.
 
"Ini karena terhalang awan di sisi timur ya, jadi gerhana bulan total tidak terlalu lihat jelas secara langsung dari kasat mata. Kalau dengan teleskop dan Laptop akan lebih terlihat jelas," ujar Rahmat Triyono, Rabu (26/5/2021) sore.

Ia menjelaskan bahwa gerhana bulan total di wilayah Jakarta memang tidak terlalu terlihat dengan jelas secara kasat mata di wilayah Barat Indonesia.

"Tapi memang gerhana bulan total ini dapat terlihat jelas di wilayah Papua, sedangkan untuk ke arah Tengah dan Barat sudah semakin sulit untuk dilihat secara kasat mata. Apalagi kalau di ibukota ada polusi dan hal teknis lainnya akan semakin menghalangi penglihatan secara langsung," tandas Rahmat Triyono.

Fase Gerhana Bulan Total di Ancol berlangsung selama beberapa tahap, yakni:
1. Awal fase penumbra (P1) pukul 15.46 WIB
2. Awal fase sebagian (UI) pukul 16.44 WIB
3. Awal fase total pukul (U3) 18.28 WIB
4. Puncak Gerhana pukul 18.18 WIB
5. Akhir fase sebagian pukul (U4) 19.52 WIB
6. Awal fase total (U2) pukul 18.09 WIB
7. Akhir fase penumbra (P4) pukul 20.51 WIB

Durasi gerhana bulan total dimulai dari bulan terbit yakni selama 3 jam 11 menit 13 detik. Sedangkan durasi gerhana bulan total yakni selama 18 menit 44 detik.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement