sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Insentif PPnBM DTP, Pesanan Pembelian Mobil Melonjak hingga 190 Persen

Foto editor Astra Bonardo
18/04/2021 21:43 WIB
Pemberian relaksasi pajak menjadi upaya pemerintah untuk meningkatkan konsumsi masyarakat dan memulihkan industri otomotif.
Pengunjung mengamati mobil yang dipamerkan pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021 di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (18/4/2021).
Pengunjung mengamati mobil yang dipamerkan pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021 di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (18/4/2021).
Pengunjung mengamati mobil yang dipamerkan pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021 di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (18/4/2021). Pengunjung mengamati mobil yang dipamerkan pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021 di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (18/4/2021). Pengunjung mengamati mobil yang dipamerkan pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021 di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (18/4/2021). Pengunjung mengamati mobil yang dipamerkan pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021 di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (18/4/2021). Pengunjung mengamati mobil yang dipamerkan pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021 di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (18/4/2021).

IDXChannel - Pengunjung mengamati mobil-mobil yang dipamerkan pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021 di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (18/4/2021).

Presiden Joko Widodo menyatakan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM-DTP) telah membuat angka pesanan pembelian atau "purchase order" mobil hingga pertengahan April 2021 melonjak hingga 190 persen.

Pemberian relaksasi pajak menjadi upaya pemerintah untuk meningkatkan konsumsi masyarakat dan memulihkan industri otomotif. Dengan permintaan yang terus meningkat, pemerintah optimis kinerja industri otomotif akan cepat bangkit dari tekanan pandemi Covid 19.

Advertisement
Advertisement