sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

IHSG dan Rupiah Kompak Melemah

IDX 2ND SESSION CLOSING editor M.Ilham Chatamy
02/08/2023 21:12 WIB
IHSG terkoreksi di tengah memburuknya sentimen pasar dari eksternal, di mana bursa saham Amerika Serikat (AS) dan bursa Asia berbalik arah ke zona merah.
IHSG dan Rupiah Kompak Melemah. (Sumber : IDXChannel)

IDXChannel- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali merosot pada perdagangan sesi I Rabu (2/8/2023), di tengah memburuknya kembali sentimen pasar dari eksternal. IHSG turun 0,54% ke 6.849,33. IHSG saat ini masih bertahan di level psikologis 6.800. Sebanyak 342 saham turun, 174 saham naik, dan 202 stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp10,52 triliun dan volume perdagangan 31,28 miliar saham.

IHSG terkoreksi di tengah memburuknya sentimen pasar dari eksternal, di mana bursa saham Amerika Serikat (AS) dan bursa Asia berbalik arah ke zona merah. Investor cenderung kecewa dengan rilis data aktivitas manufaktur di AS periode Juli 2023 versi S&P Global PMI manufaktur bulan lalu naik menjadi 49, dari sebelumnya di angka 46,3 pada Juni lalu. Sedangkan versi ISM, PMI manufaktur AS hanya naik sedikit menjadi 46,4, dari sebelumnya pada Juni lalu di angka 46. Meski kedua versi PMI manufaktur AS mengalami kenaikan, tetapi masih berada di zona kontraksi. Di sisi lain, Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan jumlah lapangan kerja baru pada periode Juni 2023 turun menjadi 9,58 juta lapangan, dari sebelumnya pada Mei lalu sebanyak 9,62 juta lapangan kerja.

Sementara itu, lembaga pemeringkat internasional yakni Fitch Ratings menurunkan peringkat surat utang Amerika Serikat (AS) pada Selasa (1/8/2023) dari AAA menjadi AA+. Hal ini disebabkan beberapa faktor salah satunya kebuntuan pagu utang AS.Penurunan oleh Fitch ini belum pernah terjadi sebelumnya. Peringkat AAA adalah tertinggi sementara AA+ adalah lebih rendah di bawah AAA. Tidak hanya IHSG, akibat sentimen ini rupiah diperdagangan hari ini juga mengalami koreksi dalam dan mendekati level 15.200 per dolar AS.

Advertisement
Advertisement
Video Populer