IDX Channel - Nilai tukar rupiah melanjutkan penguatan dan semakin kokoh di kisaran Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS). Sentimen positif ini dipicu oleh meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed).
Mengutip data RTI, hingga perdagangan Rabu siang rupiah menguat 0,34% ke level Rp16.219 per dolar AS, setelah dibuka menguat 0,12% ke posisi Rp16.260 pada pagi hari. Sementara itu, indeks dolar AS terkoreksi tipis 0,02% ke posisi 98,07, melanjutkan pelemahan 0,43% pada penutupan Selasa di level 98,09.
Penguatan rupiah ditopang oleh rilis data inflasi tahunan AS (Juli 2025) yang berada di 2,7% year-on-year (yoy), lebih rendah dari ekspektasi pasar sebesar 2,8% yoy. Data ini memicu ekspektasi kuat bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada September mendatang. Probabilitas pemangkasan kini melonjak menjadi 93,4%, membuat dolar AS melemah dan meningkatkan minat investor terhadap aset berisiko di negara berkembang.