“Saya berterima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo yang telah memahami dan menerima pengunduran diri saya. Dengan ini, saya juga ingin menjelaskan bahwa saya tidak dapat merespon pertanyaan-pertanyaan media dalam beberapa hari terakhir karena saya ingin fokus dalam menyelesaikan hal ini terlebih dahulu,” pungkas Belva.
Sementara itu, Bhima Yudistira menanggapi pengunduran Belva sebagai Stafsus tidak lantas menyelesaikan persoalan terkait kartu prakerja yang melibatkan nama perusahaannya atau terkait teknis lainnya.
“Saya mengapresiasi mundurnya kawan Belva Devara dari posisi Staff Khusus Presiden sebagai bentuk pertanggung jawaban Milenial untuk lebih profesional dalam menjalankan bisnisnya. Belva telah menunjukkan bahwa Milenial harus memiliki integritas dan bisa menghindari konflik kepentingan yang muncul ketika berada dalam posisi di Pemerintahan,” kata Bhima dalam keterangan resminya kepada awak media, pada Selasa (21/4/2020).
Meski demikian, tambah Bhima, permasalahan terkait Kartu Prakerja tidak lantas tuntas dengan mundurnya Belva.
“Pertama, masih perlu dilakukan penyidikan terkait MoU mitra pelaksana Kartu Prakerja yang dilakukan sebelum Peraturan teknis dikeluarkan Pemerintah. Kedua, Kartu Prakerja tidak menjawab persoalan krisis yang dihadapi, bahwa korban PHK lebih membutuhkan bantuan berupa cash transferatau BLT dibandingkan dengan pelatihan online,” tegas Bhima