Fahmi Abidin
IDXChannel - Pemerintah sedang melakukan penyelamatan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akibat utang dan imbas dari pandemic. Salah satu opsi langkah penyelamatannya adalah membubarkan (likuidasi).
"Tentu kita harapkan likuidasi itu solusi terakhir dan kita tidak mau harapkan hal itu. Saya percaya manajemen bisa mencari solusi," kata Rachmat Gobel, Wakil Ketua DPR RI dalam kunjungannya ke Kantor Kementerian BUMN, Rabu (2/6/2021).
Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan perseroan memiliki utang Rp70 triliun. Jumlah itu bertambah Rp1 triliun setiap bulan lantaran Garuda melakukan penundaan pembayaran kepada pemasok. Salah satu strategi penyelamatan Garuda Indonesia adalah menawarkan pensiun dini kepada karyawannya, perusahaan juga akan memangkas jumlah armada utamanya.
Dari 142 pesawat yang dimiliki, Garuda hanya akan mengoperasikan sekitar 70 pesawat. Jumlah ini, tidak termasuk maskapai bertarif murah Citilink. Meski banyak sentiment negative, nyatanya pergerakan saham Garuda Indonesia justru berada di zona hijau pada Kamis (3/6/2021) meningkat 10 poin ke level Rp278 atau naik 4,48% pada pukul 10:48 WIB.
Kendati demikian, Komisaris Garuda Indonesia Peter F. Gontha mengusulkan ke Kementerian BUMN untuk melakukan pemangkasan jumlah komisaris Garuda Indonesia. Ia meminta untuk tidak dibayar honorariumnya mulai Mei 2021 hingga rapat pemegang saham mendatang. (*)
