IDXChannel - Daftar pahlawan perjuangan wanita, tak hanya laki-laki saja yang menjadi pahlawan Indonesia. Kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari perjuangan seorang wanita hebat yang patut diteladani.
Disebut sebagai pahlawan wanita, hal itu tentu tak lepas dari jasa-jasa dan perjuangan mereka dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Pahlawan wanita ini juga memberikan inspirasi bagi generasi selanjutnya dalam mengisi kemerdekaan. Patut untuk dihargai dan diteladani perjuangan pahlawan wanita ini.
Lantas, siapa saja pahlawan perjuangan wanita? Simak beberapa daftar pahlawan perjuangan wanita berikut ini.
1. Cut Nyak Dien
Cut Nyak Dien tentu sudah tak asing di telinga warga Indonesia, sebab namanya paling sering muncul dalam buku sejarah. Cut Nyak Dien berasal dari Aceh.Pahlawan wanita ini bertekad sampai akhir hayatnya dalam melawan Belanda. Cut Nyak Dien tampil sebagai sosok yang selalu memberikan semangat kepada rakyat Aceh untuk melakukan perlawanan kepada Belanda. Ia sempat beberapa kali menyerang pasukan Belanda sebelum akhirnya ditangkap oleh tentara Belanda.
Cut Nyak Dien memberikan pengaruh kuat terhadap rakyat Aceh sehingga membuatnya diasingkan ke Sumedang dan meninggal pada 6 November 1908 karena usia dan kondisi yang sering sakit. Cut Nyak Dien merupakan wanita pertama yang mendapat gelar Pahlawan Nasional pada 2 Mei 1964 melalui SK Nomor 106 Tahun 1964.
2. R.A Kartini
Raden Ajeng Kartini dikenal sebagai sosok perempuan yang gigih dalam memperjuangkan emansipasi wanita.
pahlawan wanita asal Jepara yang berjuang di Tanah Air melalui pendidikan untuk kaum wanita.
Saat masa perjuangannya, Kartini merasa ada banyak diskriminasi antara laki-laki dan perempuan, terutama perihal pendidikan. Kartini tergerak membangun sebuah sekolah untuk wanita karena pada masa itu pendidikan resmi untuk wanita dianggap hal yang tabu. Kartini membangun sebuah sekolah di bawah naungan Vereeniging Bataviasche Kartinischool. Sekolah ini menampung anak-anak yang tidak mampu.
Kartini diberi gelar Pahlawan Nasional pada 2 Mei 1964 melalui SK Nomor 108 Tahun 1964.
21 April 1879 hari kelahirannya diperingati sebagai Hari Kartini sebagai bentuk penghormatan jasa-jasanya untuk bangsa Indonesia.