Sang ayah yang juga seorang pemabuk, kerap memukuli si bocah dengan sabuk kulit. Untuk menghibur dirinya dari keadaan rumah yang menegangkan, si bocah sering menonton film-film action. Dari film-film itu, si bocah mulai mengidolakan Amerika.
Sang ayah memaksanya untuk menjadi polisi juga, namun si bocah menolak. Ia berkata masa depannya ada di Amerika menjadi aktor, dan tentu saja, sang ayah menertawakannya. Namun si bocah tak menyerah.
Satu-satunya cara untuk menghindari desakan ayahnya adalah menjadi seorang binaragawan, ia melarikan diri dari pelatihan militer untuk ikut berkompetisi, dan sebagai akibatnya, ia dipenjarakan selama seminggu.
Si bocah yang kini tumbuh besar itu tetap tak menyerah. Berbekal USD20 saja, ia nekat merantau ke Amerika. Ia sampai di California pada usia 21 tahun. Badannya sudah tegap dan berotot.
Pada malam hari ia bekerja sebagai tukang bangunan. Kenalan-kenalannya memberinya bantal dan makanan karena ia begitu miskin. Namun si anak tetap tak menyerah, ia tetap ingin berkarier di Hollywood.