2. Han Arming Hanafia
Han Arming Hanafia merupakan salah satu pendiri PT DCI Indonesia (DCII) bersama dengan Otto Toto Sugiri dan Marina Budiman. Meski tercatat menjadi pemilik saham minoritas DCII dan Indointernet, namun Han Arming Hanafia juga menjadi salah satu yang turut mendapatkan berkah dari kenaikan harga saham DCII yang sempat melangit pada tahun 2021 lalu.
Lonjakan saham DCII bahkan hingga menyentuh angka Rp59.000 per lotnya. Han sendiri diketahui memiliki sebanyak 14,11% atau 336,35 juta saham DCII dan 7,45% saham EDGE.
Karenanya, kekayaan Han Arming Hanafia pun meningkat hingga namanya menjadi salah satu nama baru yang berhasil menembus jajaran orang terkaya di Indonesia. Forbes mencatat kekayaan Han Arming Hanafia ini mencapai USD1,19 miliar atau sekitar Rp18,7 triliun.
3. Marina Budiman
Co founder DCII lainnya yang berhasil masuk jajaran orang terkaya di Indonesia versi Forbes adalah Marina Budiman. Selain menjadi pendiri, Marina Budiman juga memegang jabatan penting di perusahaan pusat data ini yakni sebagai Presiden Komisaris.
Sebelum di berkolaborasi dengan Toto Sugiri dan pendiri lainnya membangun DCII, Marina juga sudah cukup lama bekerja sama dengan Toto Sugiri sejak di Bank Bali pada 1985. Ia kemudian bergabung di perusahaan pertama Toto yakni Sigma Cipta Caraka pada tahun 1989. Selain itu, Marina juga turut andil dalam pendirian perusahaan penyedia jasa internet pertama di Indonesia, PT Indointernet.
Lonjakan harga saham DCII tahun 2021 juga turut mengkontraksi kekayaan Marina Budiman. Namanya bahkan berhasil masuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia yang didominasi oleh konglomerat lama yang sudah langganan masuk daftar ini. Forbes menempatkan Marina di urutan ke-30 dari 50 daftar orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan mencapai USD1,5 miliar atau sekitar Rp23,6 triliun.
Itulah tiga crazy rich yang terlahir dari bisnis data center di Indonesia dan memiliki total kekayaan fantastis mencapai puluhan triliun rupiah.