Sang ibu bahkan rela berutang demi membelikan sepatu sepak bola seharga Rp25.000 untuk Arhan yang saat itu tengah menimba ilmu di SSB di Blora. Perlu diingat, olah raga adalah kegiatan yang menelan biaya tak sedikit, terlebih jika orientasinya adalah profesional.
Bek muda kelahiran 2001 ini bermain untuk PSIS Semarang usai lulus dari SSB. Namun dia juga dilirik oleh klub-klub luar negeri. Arhan bergabung dengan Tokyo Verdy pada 2022, lalu pindah ke Suwon (Korea Selatan) pada 2023. Dia juga pernah dipanggil untuk bergabung dengan timnas U-19 dan U-23.
3. Mochammad Supriadi
Supriadi adalah pesepak bola asal Surabaya. Dia bukan berasal dari keluarga berada, ibunya adalah penjual es teh pinggir jalan yang sering berdagang di lapangan sepak bola tempat Rungkut FC biasa berlatih.
Supriadi sering membantu ibunya berjualan saat masih kecil, waktu itu dia pun sembari menonton bola di pinggir lapangan. Karena melihat ketertarikannya pada sepak bola, pelatih Rungkut FC saat itu menawarinya untuk bergabung.
Dari Rungkut FC itu Supriadi berkontribusi untuk tim dan menyabet gelar kejuaraan. Supriadi juga pernah mengalami kejadian pahit, dia pernah ditipu oleh orang yang mengaku mencari bakat sepak bola.