Contoh perubahan hasil permintaan Icahn yang pernah dicatat media massa adalah perubahan jajaran direksi, dorongan untuk merger, penjualan aset, dan lain-lain. Upaya-upaya ini tak ayal bakal mempengaruhi nilai saham yang dipegangnya secara bertahap.
Dilansir dari Investopedia (20/7), salah satu contoh strategi investasi Icahn dapat dilihat pada 1979, saat ia membeli saham mayoritas di Tappan Company, ia mengatur penjualan produk perusahaan itu hingga ia diuntungkan senilai USD3 juta.
Ia juga pernah menyasar Marshall Fields dan Phillips Petroleum, Icahn membeli banyak saham di dua perusahaan tersebut, hingga mendorong kedua emiten itu untuk membeli kembali sahamnya untuk mencegah take-over oleh Icahn. Dengan cara itu pun, Icahn tetap mendapatkan keuntungan besar dari buyback saham dengan harga premium.
Kendati upayanya untuk menaikkan harga saham bisa dibilang ‘berat’ dan tidak mudah, Icahn sebenarnya dikategorikan sebagai trader jangka pendek. Sebab setelah harga saham naik dan ia mendapatkan gain yang dirasa cukup, Icahn akan menjual sahamnya.
Tak jarang, saham-saham incaran Icahn pada akhirnya naik harganya begitu publik mengetahui bahwa ia membeli saham-saham tersebut. Fenomena ini dikenal di kalangan investor AS sebagai ‘Icahn’s Lift’.