Ketika memulai usaha, lanjutnya, pebisnis harus tekun dan tahan banting. Hary mengatakan, dirinya memulai bisnis pada tahun 1989.
Pada saat krisis finansial tahun 1998, Hary melalukan merger dan akuisisi perusahaan hingga 2001. Setelah memiliki tabungan yang cukup, dirinya membeli RCTI, Indovision dan menciptakan MNC Grup untuk menaungi perusahaan yang dia kelola.
"Saya kelola, saya besarkan, akhirnya masuk pasar modal, 2007 TV saya go public-an, saya IPO dan itu terbesar Indonesia, dengan nilai USD 520 juta dolar. Lalu berkembang hingga hari ini," ujarnya.
Hary menekankan, dari pengalamannya dapat diambil pelajaran bahwa bisnis yang besar dimulai dari langkah kecil. Bisnis bisa menjadi besar asalkan pengelola bisnis tersebut tekun dan fokus di satu bidang.
"Sukses besar itu akumulasi dari sukses-sukses kecil. Jadi jangan sepelekan sukses-sukses kecil," tandasnya. (TYO)