Perkins baru berusia 19 tahun ketika dia pertama kali dikejutkan oleh gagasan tersebut. Saat itu tahun 2006, dia dan Obrecht sedang belajar di universitas di Perth. Mereka mencari penghasilan sampingan dengan mengajar program desain untuk siswa. Namun dia menganggap platform yang ditawarkan oleh Microsoft dan Adobe sangat sulit dan dia merasa pasti ada cara yang lebih baik.
"Orang-orang harus menghabiskan satu semester penuh untuk belajar di mana tombol-tombolnya berada, dan itu tampak sangat konyol. Saya pikir di masa depan semuanya akan online dan kolaboratif serta lebih sederhana daripada alat yang sangat sulit ini," tutur Perkins.
Akhirnya, dia dan Obrecht mulai bekerja membuat visi itu menjadi kenyataan. Dengan sedikit sumber daya dan pengalaman bisnis, pasangan itu mulai dengan menciptakan bisnis desain buku tahunan sekolah secara online, Fusion Books, untuk menguji ide mereka.
íMereka meluncurkan situs web bagi siswa untuk berkolaborasi dan mendesain halaman profil dan artikel mereka. Pasangan itu kemudian akan mencetak buku tahunan dan mengirimkannya ke sekolah-sekolah di seluruh Australia.
"Ruang tamu ibu saya menjadi kantor saya, dan pacar saya menjadi mitra bisnis saya, dan kami mulai dari sekolah untuk membuat buku tahunan mereka dengan sangat sederhana,” ucapnya.