Perkins berencana untuk menggunakan dana tambahan untuk memperluas timnya di Sydney, Beijing dan Manila. Selain itu, juga membangun layanan berbayar, Canva Pro dan Canva for Enterprise.
Strategi itu akan membawa Perkins bersaing langsung dengan alat desain profesional yang dibuat oleh raksasa teknologi seperti Microsoft dan Adobe. Tetapi dengan 85 persen perusahaan Fortune 500 sudah menggunakan platformnya, dia siap menghadapi tantangan tersebut.
(SANDY)