Minatnya yang besar pada video games muncul berkat Nintendo DES yang dimainkannya di usia lima tahun. Di usia muda, Citron mulai belajar program komputer. Ayahnya pun mendukung tiada henti, sehingga bakat dan minat Citron tersalurkan dengan baik.
Benar saja, di usia muda ia sudah ahli dalam programming. Pada usia 16 tahun, ia mulai bekerja lepas waktu untuk beberapa perusahaan teknologi sebagai progammer. Setelah lulus kuliah dari Full Sail University, Citron sempat bekerja untuk beberapa studio game.
Ia juga sempat membuat game sendiri hingga sukses meluncurkannya ke pasaran. Namun tak semua berhasil bertahan. Citron lantas membangun software jaringan sosial untuk developer game.
Saat software ini mulai disiarkan oleh TechCrunch, sebanyak 4.000 developer langsung mendaftarkan diri untuk menjajal perangkat lunak buatannya itu. Pada akhirnya software tersebut, OpenFeint, berhasil dibuat dan diperkenalkan pada Maret 2009.
OpenFeint akhirnya dibeli oleh GREE seharga USD100 juta, dua tahun setelah diperkenalkan. Namun karena perbedaan prinsip dengan manajemen GREE, Citron diminta untuk mengundurkan diri dari OpenFeint. Perusahaan itu akhirnya tutup pada 2012.