sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Cerita Inspiratif Kuli Bangunan Naik Haji: Berkat Cermat Menabung dan Mengelola Uang

Inspirator editor Kurnia Nadya
15/05/2023 13:42 WIB
Djaelani, tukang bangunan, berhasil naik haji karena berhati-hati menabung dan cermat mengelola modal.
Cerita Inspiratif Kuli Bangunan Naik Haji: Berkat Cermat Menabung dan Mengelola Uang. (Foto: Kementerian Agama)
Cerita Inspiratif Kuli Bangunan Naik Haji: Berkat Cermat Menabung dan Mengelola Uang. (Foto: Kementerian Agama)

IDXChannel—Banyak cerita inspiratif tentang orang yang kurang mampu berhasil menabung hingga dapat memberangkatkan dirinya pergi ke tanah suci untuk umrah, bahkan hingga menjalankan ibadah haji

Salah satu cerita ini diunggah dalam situs resmi Kementerian Agama pada 9 Juni 2022. Menceritakan tentang Mohammad Djaelani, jemaah yang berangkat haji dengan kloter 7 Embarkasi Surabaya. 

Ia adalah ayah dari tiga anak berusia 62 tahun, berasal dari Madiun. Djaelani bukanlah karyawan swasta yang cenderung masih memiliki sisa budget untuk ditabung. Ia bekerja sebagai kuli bangunan, sebelum akhirnya ditawari untuk bekerja sebagai asisten modin desa. 

Keberhasilan Djaelani untuk berangkat haji ini berasal dari kecermatannya menabung dan mengelola uangnya, kendati tak seberapa. 

Bagaimana kisah lengkapnya, simak ulasannya berikut ini. 

Cerita Inspiratif Tukang Bangunan Naik Haji 

Djaelani merantau untuk menjadi kuli bangunan sejak 1980. Dengan penghasilan yang tak pernah menentu, ia tak pernah lupa menyisihkan sebagian penghasilannya. Hingga akhirnya pada 2007 uangnya itu terkumpul sebanyak Rp5 juta. 

“Uang itu saya gunakan untuk beli sapi,” tuturnya. 

Dua tahun setelahnya, sapi itu ia jual dengan harga Rp8 juta. Kemudian, uang hasil penjualan itu ia gunakan untuk membeli tanah seharga Rp10 juta, ia meminjam uang dari bank untuk menutupi kekurangan uang. 

Djaelani lantas melakukan nadzar, ia berjanji kepada tuhan jika ada orang yang mau membeli tanahnya, ia akan menggunakan uangnya untuk mendaftar ibadah haji. Nadzar itu didengar, seseorang bersedia membeli tanahnya seharga Rp25 juta. 

“Alhamdulillah, uangnya pas untuk daftar haji,” katanya. 

Tak lama setelahnya, kehidupannya mulai membaik. Ia ditawari untuk membantu tugas modin desa untuk mengurus jenazah. Ia terima tawarannya sembari tetap bekerja sebagai kuli bangunan. 

“Kerja seikhlasnya, bayaran seikhlasnya dari Gusti Allah. Saya juga tetap kerja jadi kuli bangunan,” lanjut Djaelani. 

Djaelani lantas berhasil melunasi biaya hajinya dengan menabung hingga ia mampu membeli sapi lagi. Saat kisah ini diunggah, Djaelani telah menjual habis semua sapi yang ia punya. 

Itulah cerita inspiratif tentang Djaelani, kuli bangunan yang berhasil berangkat naik haji karena cermat menabung dan mengelola modal. (NKK)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement