Ia memulai pekerjaannya dengan menjadi kurir, dan sama seperti karyawan pada umumnya, Feriadi pun mengikuti proses training dan orientasi. Hari-hari pertama berkarier di JNE, Feriadi pernah bertugas mengirimkan barang ke Thailand.
Saat itu, ia bertugas untuk membawa paket secara hand carry, mengantarnya langsung ke pabrik selaku penerima paket. Barang yang dibawanya saat itu bernilai tinggi, jadi Feriadi harus membawanya dengan hati-hati.
Setelah menjadi kurir, Feriadi juga pernah bekerja sebagai customer service di JNE. Dan sepanjang kariernya di perusahaan kurir itu, Feriadi kerap diberi tugas untuk mendirikan cabang-cabang JNE di beberapa daerah.
“Saya bersyukur karena diberi kesempatan untuk belajar dulu, jadi saya tahu bagaimana harus berinteraksi ke luar dan ke dalam, dinamikanya kan tinggi. Ini adalah proses yang harus saya lalui, supaya tidak separuh-separuh,” tukasnya.
Itulah cerita inspiratif Mohammad Feriadi, putra pendiri JNE yang kini menjadi pimpinan perusahaan, namun memulai kariernya dari nol. (NKK)