IDXChannel—Perdana menteri perempuan pertama di dunia adalah Sirimavo Bandaranaike, ia terpilih menjadi Perdana Menteri Sri Lanka (duu Ceylon) pada 1960. Bandaraneike tiga kali menjabat posisi perdana menteri.
Wanita bernama lengkap Sirima Ratwatte Dias Bandaraneike ini terlahir pada 17 April 1916 dan meninggal dunia pada 10 Oktober 2000. Ia juga adalah politikus Sri Lanka yang pernah memimpin Sri Lanka Freedom Party (SLFP) selama beberapa dekade.
Ketiga kalinya Bandaraneike menjabat sebagai perdana menteri, Sri Lanka saat itu dipimpin oleh presiden kelima yang tak lain adalah putrinya sendiri, yaitu Chandrika Kumaratunga.
Bandaraneike terlahir dalam keluarga aristokrat Kerjaan Kandyan, sebuah kerajaan yang pernah berdiri di Sri Lanka beberapa dekade silam. Ayahnya pun seorang politikus, sehingga tak mengherankan jika ia sendiri pun familiar dengan aktivitas politik sejak muda.
Perdana Menteri Perempuan Pertama di Dunia
Bandaraneike memperoleh pendidikan yang mumpuni berkat lingkup keluarganya. Ia bersekolah di sekolah berbahasa Inggris. Setelah menyelesaikan studi pada usia 19 tahun, Sirima memulai kerja sosialnya.
Ia kerap membagikan makanan dan obat-obatan ke pedesaan di hutan-hutan, mengorganisir klinik dan membantu pembangunan industri kecil di daerah-daerah terpelosok untuk meningkatkan taraf hidup wanita pedesaan.
Ia menikah dengan Solomon West Ridgeway Dias (S.W.R.D) Bandaraneike, seorang pengacara lulusan Oxford yang menjadi politikus. Calon suaminya saat itu sudah menjabat sebagai Menteri Administrasi Domestik di Ceylon.
Partai SLFP sebenarnya didirikan oleh sang suami pada 1951, dan suaminya pun menjabat sebagai perdana menteri pada 1956. Sirima lantas dipercaya untuk bekerja sebagai penasihat. Banyak aktivitas sosialnya menyasar peningkatan kesejahteraan wanita di Sri Lanka.
Suaminya ditembak pada September 1959 dan tewas tak lama kemudian. Situasi politik Sri Lanka yang memanas berujung dengan Sirima naik ke jabatan perdana menteri, namun ia bukanlah anggota parlemen terpilih saat itu, melainkan pimpinan partai mayoritas di parlemen.
Saat menjabat sebagai perdana menteri, Sirima kerap mendapatkan perlakuan seksisme dari lingkungan kantornya. Ia melanjutkan kebijakan suaminya untuk menasionalisasi sektor-sektor ekonomi di Sri Lanka.
Beberapa sektor usaha yang berhasil dinasionalisasikan pada kepemimpinannya adalah perbankan, asuransi, perminyakan, dan perdagangan luar negeri. Selama menjabat sebagai perdana menteri, Sirima pernah menghadapi percobaan kudeta.
Itulah kisah singkat tentang perdana menteri perempuan pertama di dunia, Sirimavo Bandaraneike. (NKK)