Bahkan belum lama ini dia menggratiskan 3.000 orang untuk makan Mie Reshik untuk memperkenalkan produknya. Dia menyediakan mie mentah dan mie versi matang agar orang mengetahui rasa dan tekstur Mie Reshik.
“Mie ini terbuat dari sarinya singkong, lalu dicampur dengan tepung gaplek. Jadi mie ini gluten free, bisa jadi opsi bagi orang yang mengurangi konsumsi beras dan terigu,” lanjut Fransiskus.
Pabriknya hanya berproduksi seminggu sekali, namun dalam satu kali produksi itu Fransiskus dapat membuat dua ton Mie Reshik. Mie ini juga dibuat tanpa pengawet, dan dapat bertahan (mentah) selama satu tahun.
Pabriknya ini sering kedatangan tamu dari Italia, Jepang, Korea, dan Prancis. Fransiskus bahkan pernah mengirimkan Mie Reshik ke Italia.
Itulah kisah sukses mantan pengamen yang berhasil mendirikan pabrik mie singkong.
(Nadya Kurnia)